Selasa, 03 Januari 2017

CSS : Mengenal CSS




assalamualaikum wr. wb.
Apa kabar semua? Teman-teman yang lagi prakerin semoga selalu dalam keadaan sehat ya. Yang lagi liburan, bentar lagi liburan selesai. Mau tahun bari nih, semoga tahun depan yang akan dimulai menjadi tahun yang lebih baik dari tahun lalu. Postingan kali ini adalah tentang CSS, tapi baru dasar dulu. Supaya pengetahuan kita bertambah mengenai CSS. Oke langsung saja..


     Dalam dunia pemrograman, template sebuah aplikasi yang kita buat sangatlah penting. Karena tampilan yang bagus juga akan menambah penilaian terhadap apa yang kita buat. Oleh karena itu, mempelajari CSS menjadi penting untuk sebuah tampilan program. Karena CSS dapat mengendalikan ukuran gambar, warna bagian tubuh pada teks, warna tabel, ukuran border, warna border, warna hyperlink, warna mouse over, spasi antar paragraf, spasi antar teks, margin kiri, kanan, atas, bawah, dan parameter lainnya. CSS adalah bahasa style sheet yang digunakan untuk mengatur tampilan dokumen. Dengan adanya CSS memungkinkan kita untuk menampilkan halaman yang sama dengan format yang berbeda.

PEMBAHASAN
CSS (Cascading Style Sheet)
     Cascading Style Sheet (CSS) merupakan aturan untuk mengatur beberapa komponen dalam sebuah web sehingga akan lebih terstruktur dan seragam. CSS bukan merupakan bahasa pemograman.
     Sama halnya styles dalam aplikasi pengolahan kata seperti Microsoft Word yang dapat mengatur beberapa style, misalnya heading, subbab, bodytext, footer, images, dan style lainnya untuk dapat digunakan bersama-sama dalam beberapa berkas (file). Pada umumnya CSS dipakai untuk memformat tampilan halaman web yang dibuat dengan bahasa HTML dan XHTML.

Sejarah CSS
     Nama CSS didapat dari fakta bahwa setiap deklarasi style yang berbeda dapat diletakkan secara berurutan, yang kemudian membentuk hubungan ayah-anak (parent-child) pada setiap style. CSS sendiri merupakan sebuah teknologi internet yang direkomendasikan oleh World Wide Web Consortium atau W3C pada tahun 1996. Setelah CSS distandarisasikan, Internet Explorer dan Netscape melepas browser terbaru mereka yang telah sesuai atau paling tidak hampir mendekati dengan standar CSS.

Versi
     Untuk saat ini terdapat tiga versi CSS, yaitu CSS1, CSS2, dan CSS3. CSS1 dikembangkan berpusat pada pemformatan dokumen HTML, CSS2 dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan terhadap format dokumen agar bisa ditampilkan di printer, sedangkan CSS3 adalah versi terbaru dari CSS yang mampu melakukan banyak hal dalam desain website. CSS2 mendukung penentuan posisi konten, downloadable, huruf font, tampilan pada tabel / table layout dan media tipe untuk printer. Kehadiran versi CSS yang kedua diharapkan lebih baik dari versi pertama dan kedua.
     CSS3 juga dapat melakukan animasi pada halaman website, di antaranya animasi warna hingga animasi 3D. Dengan CSS3 desainer lebih dimudahkan dalam hal kompatibilitas websitenya pada smartphone dengan dukungan fitur baru yakni media query. Selain itu, banyak fitur baru pada CSS3 seperti : multiple background, border-radius, drop-shadow, border-image, CSS Math, dan CSS Object Model.
  • CSS1
     CSS 1 adalah versi pertama CSS yang ditetapkan oleh W3C pada tanggal 17 Agustus 1996 sebagai bahasa pemrograman standard dalam pembuatan web.
CSS 1 memiliki fitur :
- Pengaturan Font (efek tebal)
- Margin, border, dan padding
- Posisi teks, gambar, table, dll
- Text attributes
- Warna, teks, dan background

  • CSS3
     CSS 3 adalah versi CSS terbaru yang masih dikembangkan oleh W3C. Namun beberapa web browser sudah mendukung CSS 3. CSS 2, didukung seutuhnya oleh CSS 3 dan tidak ada perubahan, hanya ada beberapa penambahan, sehingga ketika bermigrasi dari CSS 2 ke CSS 3, tidak perlu mengubah apapun.


Penulisan
Saat masuk pada bagian CSS, sering dijumpai kode sebagai berikut:
h1 {
    color: #0789de;
}
Bagian pertama sebelum tanda '{}' dinamakan selector, sedangkan yang diapit oleh '{}' disebut declaration yang terdiri dari dua unsur, yaitu property dan value. Selector dalam pernyataan di atas adalah h1, sedangkan color adalah property, dan #0789de adalah value.

Selain itu ada dua metode penulisan CSS atribut, yaitu :

1. Inline Style Sheet
    CSS didefinisikan langsung pada tag HTML yang bersangkutan. Cara penulisannya cukup dengan menambahkan atribut style="..." dalam tag HTML tersebut. Style hanya akan berlaku pada tag yang bersangkutan, dan tidak akan memengaruhi tag HTML yang lain.
Contoh penulisan CSS dengan metode Inline Style Sheet :

Inline Style Sheet

2. Embedded Style Sheet
    CSS didefinisikan terlebih dahulu dalam tag <style> ... </style> di atas tag <body>. Pada pendefinisian ini disebutkan atribut-atribut CSS yang akan digunakan untuk tag-tag HTML, yang selanjutnya dapat digunakan oleh tag HTML yang bersangkutan.
Contoh penggunaan CSS dengan metode Embedded Style Sheet :

Embedded Style Sheet

Contoh Script HTML menggunakan CSS
<html>
<head>
<style type="text/css">
body{
background-color:#d0e4fe;
}
h1{
color:orange;
text-align:center;
}
p{
font-family:"Times New Roman";
font-size:20px;
}
</style>
</head>
<body>
<h1>Contoh CSS</h1>
<p>Paragraph</p>
</body>
</html>

Sekian, postingan kali ini mengenai CSS : Mengenal CSS, terimakasih. Semoga bermanfaat. Selamat tahun baru 2017, semoga kita menjadi pribadi yang lebih baik lagi. Semangat !
wassalamualaikum wr. wb.

Referensi :
- https://id.wikipedia.org/wiki/Cascading_Style_Sheets
- https://id.wikipedia.org/wiki/CSS_1
- https://id.wikipedia.org/wiki/CSS_2
- https://id.wikipedia.org/wiki/CSS_3

Tidak ada komentar:

Posting Komentar